Kamis, 08 November 2012


RUMAH BANYUWANGI, ADAT BANYUWANGI, DAN BUDAYA BANYUWANGI

Ada 4 macam bentuk khas adat Rumah Banyuwangi, yakni crocogan, tikel/baresan, tikelbalung, dan serangan. Bentuk bangunan rumah itu sendiri dibagi dalam tiga ruang, yakni mbyale (balai/serambi) yang biasa digunakan untuk menjamu tamu dan ngobrol santai dengan tetangga dekat,  jerumah (ruang tengah + kamar) adalah bagian rumah yang biasa digunakan sebagi tempat istirahat dan bercengkrama bersama keluarga, dan pawon (dapur) yang biasa digunakan ibu-ibu untuk memasak.


Rumah di Banyuwangi yang memiliki bentuk khasnya banyak terdapat di Desa Kemiren Banyuwangi. Pada dasarnya Desa Kemiren adalah desa dengan penduduk Suku Osing Banyuwangi asli sehingga berbagai Budaya Banyuwangi masih melekat kuat di desa tersebut.
Selain itu beberapa adat-budaya Banyuwangi yang masih dipertahankan Desa Kemiren adalah Mepe Kasur yang merupakan kegiatan unik serempak dilakukan semua penduduk desa pada kasur tidur masing-masing. Ada pula adat Barong Ider Bumi yang dipercaya memiliki khasiat penolak balak/bahaya. Para ibu-ibu di Desa Kemiren juga memiliki kegiatan adatnya sendiri, yakni Memukul Alu menumbuk padi hingga beras terpisah dari kulitnya untuk dimasak. Ketika tongkat dan alu yang digunakan bertumbukan akan terdengar suara benturan. Dan secara kompak beberapa ibu-ibu ini akan menumbuk hingga menimbulkan irama suara pukulan yang indah didengar telinga. Kini tradisi ini tetap dilestarikan walau terkadang tanpa padi yang ditumbuk, karena yang ibu-ibu ini harapkan hanyalah terlestarikannya tradisi dan irama suara tumbukan yang dihasilkan.


Ditempat-tempat lain di wilayah Kab Banyuwangi (Banyuwangikab) juga memiliki tradisi-tradisi yang masih dipertahankan. Seperti di Pantai Muncar yang masih rutin mengadakan Petik Laut, kegiatan memberikan berbagai macam sesajen di lautan. Di Desa Alas Malang dan Desa Aliyan terdapat tradisi Kebo-keboan, yakni beberapa orang akan berpenampilan dan bertingkah seperti kerbau di sawah dan mengelilingi desa. Juga ada tarian dengan aura mistis yang disebut Tari Seblang yang dilestarikan Desa Bakungan dan Desa Olehsari. Kedua desa memiliki perbedaan masing-masing dalam pelaksanaan ritualnya.
Sedangkan untuk seni budaya, Kab Banyuwangi memiliki beberapa tari dan drama khas daerah. Seni tari bisa dilihat pada Tari Gandrung, Tri Sekar Tanjung, Tri Erek-erekan, Tari Santri Muleh, Tari Seblang dan Barong Kemiren dan masih banyak yang lain. Untuk drama khas, Banyuwangi memiliki tradisi "Janger Banyuwangi".